Setelah membahas faktor-faktor penghalang terkabulnya doa, maka idealnya kita juga harus membahas sebab-sebab pendorong terkabulnya doa. Di antara sebab-sebab tersebut:
Pertama: Ikhlas dalam berdoa
Ikhlas dalam berdoa adalah salah satu syarat utama terkabulnya doa. Allah ta’ala berfirman,
[arabic-font]”فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ”.[/arabic-font]
Artinya: “Berdoalah kepada Allah dengan meingkhlaskan ketaatan kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci hal itu.” QS. Ghafir (40): 14.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan,
[arabic-font]”إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا، وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ”[/arabic-font]
“Sesungguhnya Allah tidak menerima amalan kecuali yang ikhlas karena-Nya dan mengharapkan wajah-Nya”. HR. Nasa’i dari Abu Umamah dan dinilai hasan sahih oleh al-Albany.
Dalam kitabnya Tuhfah adz-Dzâkirîn, Imam asy-Syaukany menerangkan bahwa ikhlas dalam berdoa adalah adab teragung dalam berdoa. Sebab ikhlas adalah penentu utama terkabulnya doa. Barang siapa yang tidak ikhlas dalam berdoa maka sangat layak untuk tidak dikabulkan. Kecuali bila Allah berbelas kasihan kepadanya.
Kedua: Jujur dan sungguh-sungguh
Allah ta’ala berfirman,
[arabic-font]”يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ”[/arabic-font]
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan bersamalah dengan orang-orang yang jujur”. QS. At-Taubah (9): 119.
[arabic-font]وعَنْ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ رضي الله عنه رضي الله عنه: أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: “مَنْ سَأَلَ اللهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ، بَلَّغَهُ اللهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ”[/arabic-font]
Dari Sahl bin Hunaif radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa dengan jujur meminta kepada Allah mati syahid, niscaya Allah akan sampaikan dia ke derajat para syuhada, sekalipun ia meninggal di atas kasurnya”. HR. Muslim.
Maka, jujurlah dalam doa-doamu. Jujurlah dalam harapanmu. Karena dengan kejujuran itulah harap yang menghiasai hatimu dan angan yang memenuhi kepalamu; akan menjadi nyata. Bisa kau gapai dan mampu kau peluk. InsyaAllah…
Singa yang mengaum perkasa. Kekar dan kokoh kakinya enggan berlari. Sedang taring dan cakarnya tidak pernah mengoyak dan mencabik. Apakah seekor domba gemuk yang dia harapkan menjadi menu makan siangnya akan terhidang di hadapannya? Tentu tidak!
Bersambung…
@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 22 Rabi’ul Akhir 1437 / 1 Februari 2015
Disarikan oleh Abdullah Zaen, Lc., MA dari http://ar.islamway.net/article/20225/من-أسباب-استجابة-الدعاء-1-3